Ukuran Tulangan Beton: Jenis, Diameter, dan Fungsinya dalam Konstruksi


Ukuran tulangan bervariasi berdasarkan jenis dan fungsinya, umumnya ditentukan oleh diameter nominal yang diukur dalam milimeter (mm) untuk besi beton polos (misalnya, P6, P8) dan besi beton ulir (misalnya, D10, D13). Ukuran tulangan yang lebih besar seperti 10 mm, 12 mm, 16 mm, 19 mm, hingga 25 mm umum digunakan untuk menahan beban yang lebih berat pada struktur seperti kolom dan balok. 


Ukuran Umum Sesuai Fungsi dan Beban

  1. Struktur Ringan (misalnya, rumah 1 lantai, kolom praktis): Sering menggunakan tulangan dengan diameter lebih kecil seperti 8 mm atau 10 mm. 
  2. Struktur Lebih Besar (misalnya, bangunan bertingkat, balok utama): Membutuhkan diameter lebih besar seperti 12 mm, 16 mm, 19 mm, atau bahkan 25 mm untuk menahan beban yang lebih berat. 
  3. Infrastruktur (misalnya, jembatan, dinding penahan): Membutuhkan diameter tulangan yang sangat besar, seperti 25 mm hingga 36 mm, untuk kekuatan dan daya tahan ekstrem. 

Penamaan dan Ukuran Nominal

  • Penamaan P untuk Polos: P16 merujuk pada besi polos dengan diameter nominal 16 mm. 
  • Penamaan D untuk Ulir: D10 merujuk pada besi ulir dengan diameter nominal 10 mm. 
  • Satuan Ukuran: Ukuran ini menunjukkan diameter nominal batang besi dalam milimeter (mm). 

Pemilihan ukuran tulangan harus selalu mengacu pada standar yang berlaku seperti SNI dan didasarkan pada perhitungan struktur oleh insinyur profesional untuk memastikan keamanan dan kekuatan bangunan. 

No comments:

Post a Comment