Ikatan dan Sambungan Pasangan 1/2 Bata


Ukuran Batu Bata Setiap daerah yang memproduksi batu bata terdapat perbedaan baik dari segi ukuran, bentuk, maupun karakteristiknya. Namun ditetapkan suatu standar sebagai pedoman dalam membuat batu bata sebagai berikut: 
a. panjang bata = dua kali lebar bata + tebal siar. 
b. lebar bata = dua kali tebal bata + tebal siar. 
c. tebal siar antara 0,8 cm s/d 1,5 cm 
Dari berbagai ragam ukuran yang ada dipasaran, dikenal juga ukuran standar yang ditetapkan oleh LPMB (Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan) Bandung yaitu : 
a. pertama panjang = 240 mm,lebar = 115 mm, tebal = 52 mm. 
b. kedua panjang = 230 mm, lebar = 110 mm, tebal = 50 mm. 

Dalam pelaksanaan pembuatan tembok tidak mungkin menggunakan bata utuh seluruhnya, pasti ada bata yang tidak utuh. Hal ini dikarenakan adanya syarat-syarat ikatan bata yang harus dipenuhi, diantaranya siar tegak pada dua lapis yang berturutan tidak boleh segaris. Bentuk bata utuh dan bata potongan seperti terlihat pada gambar dibawah ini:
Simbol Penggambaran Batu Bata Dalam penggambaran lapisan batu bata diberi tanda atau simbol untuk menunjukkan ukuran batu bata yang digunakan. Hal ini dilakukan untuk memenuhi syarat kekuatan ikatan batu bata dimana siar tegak tidak boleh segaris pada 2 lapis secara berurutan. Adapun symbol penggambaran yang digunakan sebagaimana ditunjukkan gambar pada tabel 2 berikut: 

TABEL 1. SIMBOL PENGGAMBARAN UKURAN BATU BATA

JENIS-JENIS IKATAN SAMBUNGAN BATU BATA
1. Pasangan Tembok Lurus Tebal ½ Bata
Pada gambar di bawah ini jelas terlihat gambar pasangan bata dengan ikatan tembok lurus dengan pasangan dengan tebal ½ batu. Tembok ½ batu terdiri batu utuh yang dipasang dalam arah panjang tembok, dimana tiap lapis berturut-turut stotvoeg saling berselisih ½ strek.




2. Pasangan Tembok Ikatan ½ Bata Bentuk Siku

3. Pasangan Tembok Tebal ½ Bata Pada Pertemuan


4. Pasangan Tembok Tebal ½ Bata Pada Pertemuan










No comments:

Post a Comment